Selasa, 09 Juni 2009

kekuatan VS kelemahan

Menurut ku...........

Kekuatan ku,,,,,,,

1. Aku mampu berpidato dengan berbahasa Inggris
2. Aku mampu memainkan semua alat Band
3. Aku mampu memasak masakan betawi dengan lezat
4. Aku mampu bergaul dengan semua orang



Kelemahanku,,,,,,,,,

1. Aku paling takut dengan binatang melata
2. Aku lemah di pelajaran Matematika
3. Aku paling susah menghapal sesuatu( pelajaran atau apapun )
4. Aku paling sulit untuk jatuh cinta

Cerita

Aku sangat bahagia memiliki keluarga yang sangat tegar dan sabar, yang telah di bina oleh kedua orang tuaku selama 30 tahun. aku terlahir sebagai putri yang terakhir dari empat saudara. aku sangat bahagia karena aku memiliki kakak- kakak yang sangat cerdas dan cerdik dalam mengambil keputusan. Contoh seperti kaka ku yang nomor dua. Kakak ku itu sangaylah pintar sekali dalam berbisnis. Dia mendapatkan suami yang sangat mahir sekali dalam bebisnis. Misalnya dalam bidang mengelola perbisnisan barang- barang kantor, seperti komputer, mesin tik dan mesin fax.
Kakak ku selalu menasehati aku agar aku dapat mewujudkan cita- cita ku untuk menjadi seorang yang sukses dalam berbisnis. Kakak ku sangat mengerti keinginan ku. Banyak hal yang beliau ajarkan kepada ku, seperti untuk rajin membaca buku, belajar tentang keuangan,dan banyak hal lainnya.
Aku ingin sekali menjadi seperti kakak kedua ku itu. hidup dengan berkcukupan dan segala nya pun bisa ia beli.
Namun, aku sangat prihatin sekali dengan keadaan kakak ku yang pertama. Awalnya dia ingin sekali menjadi politisi yang handal. Namun, karena kecerobohan kakak ku itu, sehinnga ia tertipu oleh rayuan orang yang tidak bertanggung jawab. Aku sangat prihatin sekali. Hingga akhirnya ia sekarang menjadi selalu bergantung dengan kedua orang tua ku. Namun walau tidak semuanya kebutuhan di tanggung oleh mama dan papa ku.
Dari situlah aku bisa mengambil semua pelajaran tentang pahit dan manis kehidupan keluarga ku.......

mImpi, keiNginan, dan kEbutuHan

Dari kecil aku ingin sekali menjadi bussiness woman dan seorang designer yang sukses. Aku dari kecil hingga sekarang, masih saja berkeinginan ingin menjadi seperti demikian. Dan aku yakin aku pasti bisa........
Orang tua ku menyekolahkan aku agar aku menjadi dokter. Aku harus bisa menunjukan cita- cita ku itu kepada kedua orang tua ku dengan aku belajar yang sungguh- sungguh dan tekun dan yang pastinya aku harus bergaul dengan orang- orang yang sudah sukses.
Banyak buku- buku yang sudah ku baca. aku sangat membutuhkan pengetahuan- pengetahuan yang lebih tentang kewirausahaan dan design.
hasrat ku untuk menjadi seperti demikian, aku selalu bermohon kepada ALLAH s.w.t agar selalu memberi ku kesehatan dan mengabulkan apa yang aku harapkan.
sudah banyak media- media cetak yang ku baca tentang kewirausahaan dan design. harapanku dengan aku kelak menjadi seperti demikian, aku akan menjadi seorang enterpreneurship yang handal. amiiiiin......

Selasa, 02 Juni 2009

bAca yUk ......

PECUNDANG


Akhirnya aku kembali ke tempat ini. Aku tidak bisa menahan perasaanku untuk tidak menemuinya lagi. Aku hanya ingin melihatnya dari jarak yang agak jauh, dari tempat yang agak terlindung. Dari balik malam, dengan leluasa aku bisa melihatnya tertawa dan tersenyum --tawa dan senyum yang dibuat-buat-- di hadapan para tamu.

Tempat dia duduk menunggu tamu cukup terang bagi mataku, meski tempat itu hanya ditaburi cahaya merah yang redup. Aku masih bisa merasakan pancaran matanya yang pedih. Aku merasa dia sedang memperhatikan aku. Aku berusaha bersembunyi di balik kerumunan para pengunjung yang berseliweran di luar ruangan. Tapi sejenak aku ragu, apakah benar dia melihatku? Ah, jangan-jangan itu hanya perasaanku saja. Aku yakin dia kecewa dengan aku. Dia kecewa karena aku gagal membawanya pergi dari tempat ini.

Hampir setiap malam aku mengunjungi tempat ini hanya untuk melihatnya dari kegelapan dan memastikan dia baik-baik saja. Aku seperti mata-mata yang sedang mengintai mangsanya. Atau mungkin aku seorang pengecut yang tidak berani menunjukkan batang hidung setelah kegagalan yang menyakitkan hatiku. Atau bisa jadi aku telah menjadi pecundang dari kenyataan pahit ini.

Biasanya aku akan datang sekitar jam delapan malam. Aku memarkir motor di kegelapan dan berjalan perlahan menuju tempat dia biasa menunggu tamu. Jelas aku tidak akan berani masuk ke dalam ruangan yang pengab dengan asap rokok dan bau minuman itu. Aku terlanjur malu dengan dia. Makanya, aku hanya berani berdiri di luar, di dalam kegelapan, dengan tatapan mata yang sangat awas yang tertuju pada ruangan di mana dia duduk santai sambil mengepulkan asap rokoknya.

Seringkali aku dibakar api cemburu ketika ada lelaki yang menghampirinya dan merayunya. Api cemburu itu semakin menjadi-jadi ketika dia juga meladeni lelaki yang merayunya dengan senyum dan tawa. Dan hatiku benar-benar hangus ketika kulihat dia masuk ke dalam biliknya ditemani lelaki itu. Saat itu juga batok kepalaku dipenuhi berbagai pikiran-pikiran buruk. Ya, sudah jelas, di dalam bilik sederhana itu mereka akan bergulat, bergumul, dan saling terkam dalam dengus napas birahi.

Ah, sebenarnya tidak begitu. Itu hanya pikiran-pikiran burukku saja. Aku tahu dia perempuan lugu yang terjebak dalam situasi seperti itu. Semacam anak kijang yang masuk perangkap pemburu.

Aku merasa aku telah jatuh hati padanya. Kamu tahu, bagaimana proses jatuh hati itu kualami? Baiklah, akan kuceritakan untukmu. Saat itu aku diajak oleh kawan karibku datang ke tempat ini. Kawanku itu menemui langganannya. Sedang aku hanya bengong-bengong di ruangan sambil minum kopi. Seorang ibu paruh baya menghampiriku. Dengan mata genit ibu itu mengatakan padaku kenapa aku tidak masuk kamar? Aku bilang bahwa aku lagi ingin sendiri, lagi ingin menikmati suasana saja. Ibu itu mengatakan ada yang baru, masih belia, baru datang dari kampung. Ibu itu bilang usianya baru 15 tahun. Dalam hati aku tertarik juga dengan perkataan ibu itu. Wah, masih belia sekali? Aku jadi ingin tahu kayak apa perempuan yang dibilang belia itu? Ibu tua itu kemudian memanggil dia.

Sehabis mandi, ibu tua itu mengantar perempuan itu kepadaku. Dengan malu-malu perempuan ingusan itu duduk di sebelahku. Dia hanya diam dan tidak berkata-kata. Wajahnya manis dan memang masih bau kencur. Entah anak siapa yang disesatkan ke tempat seperti ini. Ibu tua itu menyuruhku segera mengajaknya masuk kamar, tentu dengan tarif khusus, lebih mahal dari biasanya.

Di dalam kamar, perempuan itu masih diam, tak banyak bicara. Dari wajah kekanak-kanakannya terpancar perasaan cemas dan keragu-raguan. Aku jadi iba melihat tingkahnya yang memelas itu. Aku segera mencegah saat dia hendak melucuti busananya. Dia bingung dengan tingkahku.

"Saya harus melayani tamu saya," jelasnya.

"Aku tak perlu dilayani. Aku hanya ingin ngobrol denganmu. Dan aku akan tetap membayar sesuai tarif yang telah disepakati," ujarku.

Aku menatap wajah yang lugu itu. Entah kenapa aku jadi tidak tega dan merasa simpati dengan dia. Mungkin aku terjebak pada pancaran matanya yang begitu diliputi kepolosan sekaligus kecemasan. Aku telah mengenal sejumlah perempuan yang bekerja seperti ini. Tapi dengan perempuan satu ini, aku merasakan dalam diriku bangkit suatu keinginan menjadi hero, ingin menyelamatkannya.

Aku mendekapkan kepalanya ke dadaku. Aku membelai-belai rambutnya yang sebahu. Tiba-tiba saja aku merasa menjadi seorang kakak yang ingin melindungi adiknya dari segala marabahaya.

"Mengapa kamu bisa berada di tempat seperti ini?" tanyaku lirih. "Seharusnya kamu menikmati masa-masa sekolahmu, seperti teman-temanmu yang lain.."

Perempuan itu diam dan menatapku lembut.

"Saya tidak tahu, Mas. Saya diajak oleh tante saya ke sini. Saya dijanjikan pekerjaan dengan gaji yang menggiurkan. Tapi ternyata saya dijebak di sini oleh tante saya sendiri."

Aku kaget mendengar pengakuannya yang memilukan itu. Diam-diam dalam hatiku, rasa kasihan perlahan menjelma rasa simpati dan keinginnan untuk mengasihinya.

"Kamu ingin pergi dari tempat ini?"

"Ya, jelas, Mas. Tapi bagaimana caranya saya bisa pergi dari sini?"

"Aku akan ngomong sama bosmu."

"Mustahil, Mas!"

"Mengapa mustahil?"

"Mas tidak paham situasi di sini. Sekali perempuan terjebak dalam tempat ini, maka seumur hidup akan berkubang di sini."

"Tidak. Aku akan menyelamatkanmu. Kamu harus melanjutkan sekolahmu. Dan kamu mesti cari kerja yang lebih bagus dari kerja begini."

Perempuan bau kencur itu menundukkan kepalanya. Matanya memancarkan harapan, harapan bagi sebuah kebebasan.

Aku cium keningnya. Aku bisikkan beberapa patah kata agar dia bersabar dan tabah. Aku ke luar dari bilik dengan perasaan gundah.

"Gimana, Mas? Bagus, kan?" Ibu paruh baya itu berdiri di depan pintu dan mengerlingkan mata genit ke arah mataku.

Tiba-tiba saja aku ingin muntah melihat tampang ibu genit itu.

"Aku ingin ngomong sama bosmu," ujarku dengan nada agak geram.

"Ada apa, Mas? Apa servisnya tidak memuaskan ya...? Wah, kalo gitu saya akan lapor ke bos."

"Jangan. Bukan masalah itu. Ada yang aku ingin bicarakan sama bosmu. Tolong panggil dia."

Perempuan paruh baya kepercayaan bos itu tergopoh-gopoh menemui bosnya. Tak berapa lama, dia muncul kembali mengiringi perempuan agak gembrot dengan wajah menyiratkan kelicikan.

"Ada apa, Mas? Apa dia tidak melayani Mas dengan baik?"

"Bukan masalah itu, Bu. Kira-kira kalau aku ingin mengajak dia keluar dari sini, gimana?"

Wajah perempuan gembrot yang licik itu seketika berubah curiga.

"Maksud Mas gimana?"

"Aku ingin mengajak dia pergi dari sini."

"Kalau begitu Mas harus menebusnya Rp 5 juta, gimana?"

Aku terkesiap. Gila benar si gembrot ini. Mengapa aku mesti menebusnya sebanyak itu? Bukankah setiap orang berhak memilih kebebasannya?

"Kenapa aku mesti menebus sebanyak itu? Dia bukan barang mati. Dia manusia yang memiliki kebebasannya," ujarku geram.

Si gembrot tersenyum sinis.

"Mas ini kayak tidak mengerti aja. Dia berada di bawah pengawasan dan tanggung jawab saya. Tantenya telah menitipkan dia pada saya."

"Kalau begitu, kamu tidak berhak menjual dia dengan mempekerjakan dia sebagai pelacur," ujarku semakin geram melihat tingkah si gembrot.

"Hidup makin sulit Mas. Semua orang perlu uang dan sekarang ini segala sesuatu diukur dengan uang. Begini saja Mas. Kalau Mas mau membawa dia, maka Mas sediakan uang Rp 5 juta. Itu saja."

Si gembrot sambil menggerutu pergi meninggalkan aku yang masih terbengong-bengong. Sejenak aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat. Aku pun pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan luka. Sepintas kulihat mata perempuan yang ingin kuselamatkan itu berkilat basah menatap kepergianku.

Beberapa hari kemudian aku berusaha mendapatkan uang sebanyak itu untuk menebus dia. Aku berusaha meminjam kepada kawan-kawanku. Namun usaha kerasku hanya berbuah kesia-siaan. Aku hanya bisa mengumpulkan Rp 2 juta. Aku kembali ke tempat itu dan mencoba tawar-menawar dengan si germo gembrot, tapi sia-sia belaka. Si gembrot tetap pada pendapatnya semula.

Aku merasa kecewa dengan diriku sediri. Aku tidak berdaya menyelamatkan dia. Aku tidak habis-habisnya mengutuki diriku sendiri, mengapa aku tidak berkesempatan jadi orang kaya.

Maka seperti saat ini, setiap malam aku hanya bisa menatap dia dari kegelapan malam. Sambil menahan hatiku yang hampir hangus dibakar cemburu, aku melihat dia bercengkerama dengan para tamu. Sepertinya dia bahagia dengan pekerjaan yang dijalaninya. Setiap melihat senyum dan tawanya, aku merasa bersalah sekaligus kecewa dengan diriku sendiri. Pada akhirnya aku hanya jadi pecundang.***


sumber: majalah kort



nYanyiii y000.....

Intro:  E


Verse 1:

E C#m
I'm not a perfect person

E
There are many things I wish I didn't do

C#m
But I continue learning

A
I never meant to do those things to you

B
and so I have to say before I go

E2
that I just want you to know



Chorus 1:

C#m A
I've found a reason for me, to change who I used to be

B E
a reason to start over new, and the reason is you



Verse 2:

C#m
I'm sorry that I hurt you

E
It's something I must live with everyday

C#m
and all the pain I put you through

A
I wish that I could take it all away

B
and be the one who catches all your tears

E2
thats why I need you to hear



Chorus 2:

C#m A
I've found a reason for me, to change who I used to be

B Dsus2
a reason to start over new, and the reason is you



Bridge:

E2
and the reason is you

Dsus2
and the reason is you

E2
and the reason is you



Verse 3:

E C#m
I'm not a perfect person

A
I never meant to do those things to you

B
and so I have to say before I go

E2
that I just want you to know


Repeat Chorus 1:

Chorus 3:

C#m
I've found a reason to show

A
a side of me you didn't know

B
a reason for all that I do

E
and the reason is you

by: HOOBASTANK


sumber: Google( lirik lagu )

mAw aWedh???

TipS menJaga Hubungan CintA


Saat kita berpacaran mungkin dalam perjalanan cintanya pasti akan menemukan halang rintang yang dapat membuat hubungan itu menjadi renggang bahkan menjadi putus. Menurutku itu dapat disebabkan oleh mereka sendiri yang kurang mampu menjaga hubungannya. Ada beberapa cara menjaga hubungan kita dengan sang kekasih, yaitu :

1. Kita harus saling pengertian terhadap pasangan kita
2. Dalam masalah apapun kita harus terbuka terhadap pasangan kita agar pasangan kita dapat mengetahui keadaan kita dan siapa tahu dia dapat membantu menyelesaikan masalah itu.
3. Cintailah kekurangan pasangan anda seperti anda mencintai kelebihan pasangan anda, sehingga akan terjadi keseimbangan diantara rasa suka dan benci itu.
4. Jangan terlalu pencemburu karena itu malah akan membuat pasangan anda menjadi Il Fil pada anda.
5. Selalu positif thinking terhadap pasangan anda dan jika anda mendengar isu buruk tentangnya maka positif thinkinglah dulu dan coba cari buktinya kemudian.
6. Jika terdapat perselisihan, selesaikanlah dengan kepala dingin dan jangan terlalu emosi. Khusus bagi pasangan pria cobalah mengalah dan janganlah terlalu emosi dalam menyelesaikan masalah itu.

Itulah tips menjaga hubungan dengan pasangan kita yang dapat saya berikan. Dan jika anda coba terapkan itu semoga anda dapat mengatasi halang- rintang pada hubungan anda.

sumber: majalah gadis

BIoL0Gi

SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN

Anatomi sistem reproduksi kamu terdiri dari alat-alat internal dan eksternal, sebagian besar tersembunyi di dalam tulang panggul kamu. Alat reproduksi perempuan berperan dalam memproduksi sel telur, berhubungan seksual untuk reproduksi manusia, mengandung sel telur yang sudah dibuahi oleh sel sperma sampai berkembang menjadi bayi, dan melahirkannya.

Alat reproduksi perempuan:
1. Ovarium

2. Fimbrae

3. Tuba Fallopi

4. Uterus

5. Cervix

6. Vagina

7. Vulva

Vagina berstruktur elastis, berupa lorong sepanjang 7.5 - 15 cm dari bukaan vagina di antara kedua paha kamu sampai ke uterus. Dinding vagina berupa otot dilapisi membran berlendir, berfungsi sebagai alat perempuan dalam berhubungan seksual dan juga jalan lahir bayi. Vagina berhubungan dengan uterus atau rahim, yang merupakan 'rumah' janin selama kehamilan. Ukuran uterus adalah 7.5 cm (panjang) dan 5cm (lebar), berbentuk seperti buah pir terbalik. Organ ini memiliki otot dan berdinding tebal yang bisa membesar atau mengecil sesuai usia kandungan janin jika terjadi kehamilan.
Di bawah uterus adalah cervix, yang merupakan bukaan menuju vagina. Di atas uterus, tuba fallopi menghubungkannya dengan ovarium, sepasang alat berbentuk oval yang terletak di kanan dan kiri atas uterus. Masing-masing ovari menghasilkan, menyimpan dan melepas sel telur melalui tuba fallopi, untuk menuju uterus (dan menunggu sel sperma). Ovarium juga memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Payudara perempuan juga merupakan bagian terpisah dari alat reproduksi, karena kelenjar mammary di dalamnya akan menghasilkan susu segera setelah kelahiran bayi.



sumber: majalah femina